Komoditas
kelapa sawit yang memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industry
pangan maupun non pangan, prospek pengembangannya tidak saja terkait
dengan pertumbuhan minyak nabati dalam negeri dan dunia, namun terkait
juga dengan perkembangan sumber minyak nabati lainnya, seperti kedelai,
rape seed dan bunga matahari. Dari segi daya saing, minyak kelapa sawit
mempunyai daya saing yang cukup kompetitif
dibanding minyak nabati lainnya, karena ; (1) produktivitas per hektar cukup tingggi ; (2) merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat; dan ditinjau dari aspek gizi minyak kelapa sawit tidak terbukti sebagai penyebab meningkatnya kadar kolesterol bahkan mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A.
dibanding minyak nabati lainnya, karena ; (1) produktivitas per hektar cukup tingggi ; (2) merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat; dan ditinjau dari aspek gizi minyak kelapa sawit tidak terbukti sebagai penyebab meningkatnya kadar kolesterol bahkan mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A.
CPO
(Crude Palm Oil) adalah komoditas minyak nabati utama sektor perkebunan
sawit di Indonesia yang merupakan produsen kedua terbesar setelah
Malaysia. Areal pengembangan tananam kelapa sawit rakyat mengalami
pertumbuhan yang cukup singnifikan dari tahun ke tahun.
Berbagai
kemajuan telah diperoleh dalam pengembangan tanaman kelapa sawit dan
berbagai manfaat telah dapat diwujudkan sebagai hasil upaya dari para
pelaku agribisnis kelapa sawit, dukungan dari berbagai pihak seperti
perbankan, penelitian dan pengembangan serta dukungan sarana prasarana
ekonomi lainnya oleh berbagai instansi terkait dalam pengembangan
agribisnis kelapa sawit sangat berperan penting. Berbagai manfaat yang
berhasil diwujudkan antara lain ; peningkatan pendapatan petani dan
masyarakat, peningkatan ekspor, peningkatan kesempatan kerja dan yang
terpenting adalah mendukung upaya dalam pengembangan wilayah agar lebih
maju dan berkembang. Jika kita lihat dari sisi upaya pelestarian
lingkungan hidup, tanaman kelapa sawit yang merupakan tanaman tahunan
berbentuk pohon (tree crops) dapat berperan dalam penyerapan gas-gas
rumah kaca atau jasa lingkungan lainnya seperti konservasi biodiversity
atau eko-wisata. FAO dalam sidangnya di Roma beberapa tahun yang lalu
juga telah menerima usulan dari Malaysia agar kebun kelapa sawit bisa
diterima sebagai tanaman hutan karena fungsi-fungsinya yang komplementer
dengan fungsi tanaman hutan.
Pengembangan
agribisnis kelapa sawit di Indonesia telah memberikan dampak yang
sangat positif dalam pembangunan nasional, karena kelapa sawit adalah
merupkan salah satu penghasil devisa dari sektor non migas yang cukup
penting.
Konsumsi
minyak nabati dunia selalu melebihi produksinya sehingga kecenderungan
harga minyak nabati dunia akan selalu naik. Sumber Oil world : produksi
dan konsumsi minyak nabati dunia pada periode 2008-2012 diperkirakan 132
juta ton, sedangkan produksinya hanya 108 juta ton sehingga perlu
pasokan baru sebesar 24 juta ton.
Minyak
kelapa sawit mempunyai prospek yang lebih baik dari minyak nabati lain
pada masa mendatang karena beberapa faktor antara lain :
1.Produktivitas minyak sawit cukup tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
2.Sebagai
tanaman tahunan, kelapa sawit lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya dibandingkan dengan tanaman semusim seperti kedelai dan
bunga matahari.
3.Ditinjau
dari kesehatan, minyak kelapa sawit mempunyai keunggulan jika
dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena mengandung beta karoten
sebagai pro-vitamin A dan vitamin E
4.Selain
itu minyak kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan baku industry
oleokimia yang mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk berbahan
baku minyak industry. Minyak sawit merupakan sumber bahan baku yang
dapat diperbaiki (renewable). Sedangkan minyak bumi diperkirakan akan
habis dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.
5.Produk
oleokimia yang berbahan baku minyak sawit lebih aman, karena sifat
dasarnya yang dapat dimakan dan ramah terhadap lingkungan dan mudah
diuraikan (bio-degradable)
Minyak/lemak
nabati yang dikonsumsi oleh masyarakat dunia adalah minyak kedelai,
minyak biji lobak, minyak biji kapas, minyak biji bunga matahari, minyak
kelapa, minyak jagung, minyak wijen, minyak zaitun dan minyak kelapa
sawit. Meningkatnya permintaan terhadap minyak nabati sejalan dengan
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu tanaman
dengan produktivitas minyak yang lebih tinggi menjadi harapan untuk
memenuhi permintaan pasar di masa mendatang. Produktivitas Kelapa Sawit
yang mencapai 4 ton/ha/tahun jauh melebihi produktivitas kedelai yang
hanya 0,4 ton/ha/tahun dan minyak lobak 0,57 ton/ha/tahun.
Negara
yang konsumsi minyak nabatinya akan terus naik antara lain adalah Cina,
Jepang, Amerika dan Eropa, sedangkan untuk konsumsi dalam negeri juga
cukup berkembang pesat dengan produk-produk yang berbahan baku kelapa
sawit seperti ; deterjen, sabun, kosmetik, obat-obatan dan margarine.
Hal tersebut secara makro mengindikasikan bahwa prospek pengembangan
agrobisnis kelapa sawit serta pemasaran CPO dan turunannya dimasa
mendatang sangat baik dan potensial.
0 comments:
Post a Comment